Bintang Manchester City Ajak Latihan Bocah Korban Perang Ukraina

By ommed


nusakini.com - Oleksandr Zinchenko membagikan foto-foto yang menyentuh hati setelah mengajak seorang pengungsi Ukraina berusia 10 tahun untuk berlatih bersamanya di Manchester City.

Sekarang tepat 10 minggu sejak Rusia pertama kali menginvasi Ukraina, dengan lebih dari 12 juta orang diyakini telah berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka sejauh ini.

Sang bek kiri mengunggah foto di laman Instagram-nya tentang seorang bocah yang menjadi korban perang di negaranya dan memberinya kesempatan langka untuk bisa merasakan mimpi sebagai pesepakbola di Manchester.


"Ini Andriy," tulis Zinchenko. "Ia berusia 10 tahun. Hari ini ia sudah aman. Seperti kebanyakan orang Ukraina, ia dan keluarganya terpaksa meninggalkan rumah mereka karena perang."

"75 hari yang lalu, bocah ini bermimpi menjadi pesepakbola dan berlatih tanpa beban bersama timnya. Hari ini ia hanya memimpikan satu hal - perdamaian di negara kita. Tentang perdamaian. Tentang kehidupan normal di rumah."

"Sangat menyakitkan bagi saya karena perang di Rusia, ada banyak anak seperti Andriy di Ukraina hari ini. Kehilangan masa kanak-kanak, dan bahkan lebih buruk - kehidupan mereka. Saya percaya bahwa hari kemenangan Ukraina kami akan segera datang."

"Dan semua anak akan dapat menghidupkan kembali masa kanak-kanak mereka yang riang, penuh dengan impian anak-anak dan emosi positif, yang hari ini selama beberapa menit dapat dirasakan Andriy di sesi latihan."


Zinchenko, yang merupakan salah satu dari tiga pemain sepakbola Ukraina di Liga Primer Inggris bersama Andriy Yarmolenko dan Vitalii Mykolenko, memang telah berulang kali menyerukan perdamaian dan sama sekali tidak setuju dengan perang yang terjadi di negaranya.

"Saya tidak bisa hidup di luar situasi ini," kata Zinchenko kepada The Guardian bulan lalu. "Mencoba mengikuti semuanya pada dasarnya adalah hidup saya sekarang. Hal pertama yang saya lakukan setiap hari adalah meraih ponsel saya, dan kemudian ponsel itu ada di tangan saya terus-menerus."

"Sudah lebih dari tujuh minggu sekarang dan Anda dapat melihat beberapa orang mulai lupa, mulai beradaptasi dengan kebrutalan di negara saya. Tidak tidak tidak. Orang-orang kelaparan, sekarat, banyak mayat, jadi bagaimana orang bisa santai? Anda harus bersuara lebih lantang."

"Saya membenci orang-orang yang menginvasi tanah kami lebih dan lebih setiap hari. Saya tidak akan berhenti membicarakannya, karena seluruh dunia harus mengetahui kebenarannya." (gi/om)